Minasan kon'nichiwa
Kali ini saya akan menjelaskan beberapa makhluk mitologi yg ada di jepang.. yg pasti nya kehadiran mereka perlu di pertanyakan benar atau tdk nya..
Baik lah langsung saja saya jelaskan
1. Tengu
Kali ini saya akan menjelaskan beberapa makhluk mitologi yg ada di jepang.. yg pasti nya kehadiran mereka perlu di pertanyakan benar atau tdk nya..
Baik lah langsung saja saya jelaskan
1. Tengu
Tengu adalah makhluk dalam legenda Jepang. Salah satu Kami penunggu gunung, atau yōkai yang erat hubungannya dengan burung elang atau gagak. Pakaiannya mirip dengan pakaian pendeta yamabushi yang menempa diri di hutan dan gunung. Tengu memiliki hidung yang panjang, wajahnya merah, memiliki sepasang sayap, serta kuku kaki dan tangan yang sangat panjang. Tengu bisa terbang bebas di angkasa sambil membawa tongkat yang disebut kongōzue, pedang besar (tachi), dan kipas berbentuk daun (hauchiwa). Pekerjaannya menghalangi orang yang ingin mendalami agama Buddha. Nama lainnya adalah Gehō-sama (外法様 ,tuan sihir).
Dalam bahasa Jepang dikenal ungkapan Tengu ni naru yang berarti “sangat bangga dengan diri sendiri”. Ungkapan ini kemungkinan berasal dari ungkapan “hana ga takai” (hidungnya tinggi).
Kappa (“anak sungai”), juga disebut Gatarō atau Kawako , adalah makhluk legendaris, sejenis makhluk air yang dapat ditemukan pada cerita rakyat Jepang. Namun, mereka juga dianggap sebagai bagian dari kriptozologi, karena beberapa orang mengaku melihat Kappa. Pada agama Shintō, mereka dianggap sebagai salah satu suijin (“dewa air”).
3. Tanuki
Tsukioka Yoshitoshi Tanuki adalah sebutan untuk binatang anjing rakun dalam bahasa Jepang. Sebutan “Tanuki” digunakan untuk dua subspesies anjing rakun (Nyctereutes procyonoides): N. p. viverrinus (anjing rakun biasa) dan N. p. albus (anjing rakun putih asal Hokkaido).
Tanuki digambarkan dalam cerita rakyat Jepang sebagai makhluk yang nakal, kocak, riang gembira, serta pandai menyamar dan berubah bentuk. Cerita rakyat berjudul Periuk Bunbuku dan Gunung Kachi-kachi menampilkan Tanuki sebagai tokoh utama.
Penggambaran Tanuki dengan skrotum yang sangat besar berasal dari penggunaan kulit Tanuki dalam kerajinan emas untuk melebarkan lembaran emas. Bentuk anatomi yang khas tersebut menjadikan Tanuki populer sebagai lagu anak-anak yang secara eksplisit menyebut bagian tubuh sebelah bawah milik Tanuki.
Kitsune adalah sebutan untuk binatang rubah dalam bahasa Jepang. Dalam cerita rakyat Jepang, rubah sering ditampilkan dalam berbagai cerita sebagai makhluk cerdas dengan kemampuan sihirnya yang semakin sempurna sejalan dengan semakin bijak dan semakin tua rubah tersebut. Selain itu, rubah mampu berubah bentuk menjadi manusia. Dalam legenda, rubah sering diceritakan sebagai penjaga yang setia, teman, kekasih, atau istri, walaupun sering terdapat kisah rubah menipu manusia.
Di zaman Jepang kuno, rubah dan manusia hidup saling berdekatan sehingga legenda tentang kitsune muncul dari persahabatan antara manusia dan rubah. Dalam kepercayaan Shinto, kitsune disebut Inari yang bertugas sebagai pembawa pesan dari Kami. Semakin banyak ekor yang dimiliki kitsune (kitsune bisa memiliki sampai 9 ekor), maka semakin tua, semakin bijak, dan semakin kuat pula kitsune tersebut. Sebagian orang memberi persembahan untuk kitsune karena dianggap memiliki kekuatan gaib.
5. Kitsunetsuki
kitsunetsuki secara harafiah berarti kerasukan kitsune. Korban biasanya wanita muda yang kemasukan kitsune dari bagian kuku jari atau melalui bagian buah dada. Pada beberapa kasus, wajah korban konon berubah sedemikian rupa hingga menyerupai rubah. Menurut tradisi di Jepang, kalau orang Jepang yang buta huruf sedang kerasukan kitsune, orang tersebut bisa melek huruf untuk sementara waktu.
Ahli cerita rakyat Lafcadio Hearn mengisahkan peristiwa kerasukan kitsune dalam volume pertama buku karyanya Glimpses of Unfamiliar Japan.
Aneh memang kegilaan orang yang dirasuki iblis rubah. Kadang-kadang mereka berlarian telanjang sambil berteriak-teriak di jalanan. Kadang-kadang mereka tidur-tiduran dengan mulut berbuih dan menyalak seperti rubah. Dan di bagian tubuh orang yang kerasukan, terlihat benjolan yang bergerak-gerak di bawah kulit yang kelihatannya memiliki nyawa sendiri. Bila ditusuk dengan jarum, benjolan tersebut langsung berpindah ke tempat lain. Benjolan tidak bisa dicengkeram, lepas bila ditekan dengan tangan yang kuat dan lolos dari jari-jari. Orang yang sedang kerasukan kabarnya bisa berbicara dan menulis bahasa yang mereka tidak kuasai sebelum kerasukan. Mereka hanya memakan makanan yang dipercaya disenangi rubah, seperti — tahu, aburagé, azukimeshi, dan lain lain. Mereka juga makan banyak sekali dan membela diri bahwa yang sedang makan itu bukan mereka, tapi arwah rubah.
6. Oni
Oni adalah sejenis Yokai atau hantu dari dongeng Jepang yang biasanya di artikan sebagai iblis Ogre atau Troll. Oni adalah karakter populer dalam seni tradisional Jepang dalam pertunjukan maupun literatur. Penggambaran mengenai Oni sangat beragam namun biasanya di gambarkan dengan raksasa besar buruk rupa dengan kuku-kuku yang tajam, rambut yang lebat dan dua buah tanduk yang tumbuh di atas kepalanya. Kebanyakan bagian tubuhnya mirip dengan manusia namun kadang mereka menampakan diri dengan ciri yang tidak biasa seperti jumlah mata yang ganjil atau jumlah jari kaki dan tangan yang lebih banyak. Warna kulit mereka juga kadang di sebutkan beragam, namun merah dan birulah yang biasa di identikan dengan warna kulit mereka.
Oni biasanya di gambarkan memakai cawat dari kulit harimau dan membawa gada dari besi yang bernama Kanabo. Penggambaran ini merujuk pada sebuah kalimat oni-ni-kanabo ( oni dengan gada besi ) yang maksudnya tidak ada yang dapat menaklukanya. Kalimat tersebut juga dapat di artikan “kekuatan di atas kekuatan” atau satu-satunya kualitas alam yang di tingkatkan dengan kegunaan alat yang sama
Kata Oni terkadang diduga berasal dari kata on’yomi yang berarti tersembunyi atau di sembunyikan. Sebagai mana Oni adalah ruh yang tidak dapat terlihat atau dewa yang menyebabkan penyakit, bencana dan hal-hal lain yang menyenangkan. Mahkluk spriritual ini juga dapat berubah menjadi berbagai rupa dan bentuk untuk mengecoh ( dan seringkali untuk memakan ) manusia. Dalam bahasa China Oni disebut juga Gui atau Gwai yang berarti hantu di ambil dari mahkluk yang tidak memiliki rupa. Oni yang tidak dapat terlihat akhirnya diberikan bentuk oleh para sejarawan dengan rupa seperti Ogre, yang berbeda dengan mahluk-mahluk dari ajaran Buddha. Seperti dalam mitologi India dengan adanya Rakshasa dan Yaksha, hantu kelaparan yang bernama Gaki dan Enma-O yang menghukum para pendosa di Jigoku ( neraka ). namun Oni juga berbagi banyak kesamaan dengan jin dari Arab.
Ya mungkin ini dulu... laen kalii kita bahas yg laen lgii😁😁😁... arigatou sudah baca dari awal 😊😊😊
6. Oni
Oni adalah sejenis Yokai atau hantu dari dongeng Jepang yang biasanya di artikan sebagai iblis Ogre atau Troll. Oni adalah karakter populer dalam seni tradisional Jepang dalam pertunjukan maupun literatur. Penggambaran mengenai Oni sangat beragam namun biasanya di gambarkan dengan raksasa besar buruk rupa dengan kuku-kuku yang tajam, rambut yang lebat dan dua buah tanduk yang tumbuh di atas kepalanya. Kebanyakan bagian tubuhnya mirip dengan manusia namun kadang mereka menampakan diri dengan ciri yang tidak biasa seperti jumlah mata yang ganjil atau jumlah jari kaki dan tangan yang lebih banyak. Warna kulit mereka juga kadang di sebutkan beragam, namun merah dan birulah yang biasa di identikan dengan warna kulit mereka.
Oni biasanya di gambarkan memakai cawat dari kulit harimau dan membawa gada dari besi yang bernama Kanabo. Penggambaran ini merujuk pada sebuah kalimat oni-ni-kanabo ( oni dengan gada besi ) yang maksudnya tidak ada yang dapat menaklukanya. Kalimat tersebut juga dapat di artikan “kekuatan di atas kekuatan” atau satu-satunya kualitas alam yang di tingkatkan dengan kegunaan alat yang sama
Kata Oni terkadang diduga berasal dari kata on’yomi yang berarti tersembunyi atau di sembunyikan. Sebagai mana Oni adalah ruh yang tidak dapat terlihat atau dewa yang menyebabkan penyakit, bencana dan hal-hal lain yang menyenangkan. Mahkluk spriritual ini juga dapat berubah menjadi berbagai rupa dan bentuk untuk mengecoh ( dan seringkali untuk memakan ) manusia. Dalam bahasa China Oni disebut juga Gui atau Gwai yang berarti hantu di ambil dari mahkluk yang tidak memiliki rupa. Oni yang tidak dapat terlihat akhirnya diberikan bentuk oleh para sejarawan dengan rupa seperti Ogre, yang berbeda dengan mahluk-mahluk dari ajaran Buddha. Seperti dalam mitologi India dengan adanya Rakshasa dan Yaksha, hantu kelaparan yang bernama Gaki dan Enma-O yang menghukum para pendosa di Jigoku ( neraka ). namun Oni juga berbagi banyak kesamaan dengan jin dari Arab.
Ya mungkin ini dulu... laen kalii kita bahas yg laen lgii😁😁😁... arigatou sudah baca dari awal 😊😊😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar